Banyak orang mengira mereka akan aman dari polusi ketika berada di dalam ruangan atau rumah. Padahal, polusi udara juga dapat terjadi di dalam ruangan.
Lantas, bagaimana hal ini bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penuturan lengkap ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K).
Mengapa polusi udara di dalam ruangan bisa terjadi?

Menurut dr. Agus Dwi Susanto ketika ditemui di kawasan Kuningan, Senin (5/8), polusi yang sudah tersebar di rumah maupun dalam ruangan sering disepelekan.
Padahal, polusi yang satu ini dapat menimbulkan berbagai penyakit tanpa Anda sadari.
Ia melanjutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini terjadi, yaitu:
- Aktivitas pembakaran, seperti asap rokok atau penggunaan lilin
- Kegiatan rumah tangga, yaitu memasak dengan minyak goreng dan kompor gas tanpa exhaust fan.
- Perabotan rumah tangga dan penggunaan gorden yang dapat menjadi sarang kuman, virus, dan bakteri.
- Binatang atau serangga yang menempel di karpet dan sofa
- Kurang menjaga kebersihan ventilasi rumah dan barang elektronik, seperti pendingin ruangan.
Berbagai aktivitas dan penggunaan barang harian tersebut ternyata dapat membuat kualitas udara di dalam rumah menurun.
Hal tersebut dapat memperbesar risiko gangguan pernapasan akibat menghirup udara buruk meskipun sedang berada di rumah.
Akibat polusi udara di dalam ruangan

“Sebenarnya, dampak kesehatan akibat polusi di dalam maupun luar ruangan hampir sama. Mulai dari iritasi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga faringitis karena sistem mukosa yang terganggu,” tutur dr. Agus.
Orang yang memiliki riwayat asma, juga bisa saja mengalami perburukan gejala apabila berada dalam ruangan yang dipenuhi polusi.
Berada di dalam ruangan dengan kualitas udara buruk dalam waktu lama, tentu akan memperburuk kesehatan Anda.
Kondisi ini bisa ditandai ketika Anda bersin-bersin saat memasuki ruangan. Hal ini terjadi saat polusi udara dalam ruangan itu sudah cukup buruk.
Upaya pencegahan polusi udara di dalam ruangan

Agar kondisi kesehatan tak terus-menerus memburuk akibat polusi yang terjadi di dalam rumah, Anda perlu mengatasi masalah ini.
Menurut dr. Agus, perlindungan dari polusi udara di dalam ruangan dapat dilakukan dengan menggunakan masker dan mengurangi sumber polusi, seperti:
- Tidak merokok dan mengurangi penggunaan lilin
- Rutin membersihkan ventilasi rumah agar debu dan udara dari luar tidak tercampur
- Menjaga kebersihan di dalam ruangan, seperti menyapu, mengelap perabotan agar tidak berdebu, atau membersihkan pendingin ruangan setiap 3-6 bulan sekali.
- Meletakkan tanaman yang bisa menyerap polusi udara, seperti lidah buaya.
- Menggunakan air purifier untuk menjaga kualitas udara
- Mengganti baju setelah pergi dari suatu tempat agar bakteri dan virus tidak menempel pada kasur dan tempat lainnya.
- Mengurangi penggunaan pengharum ruangan jika ada anggota keluarga yang sensitif atau mengidap gangguan pernapasan.
- Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ini pun menambahkan bahwa membuka ventilasi pun perlu memperhatikan waktunya.
Ia menganjurkan untuk membuka jendela pada pagi hari dan membiarkan sinar matahari pagi masuk agar kuman dan bakteri berkurang.
Walaupun demikian, jangan lupa untuk memantau kualitas udara di luar ruangan sebelum membuka jendela. Hal ini dilakukan mengingat belakangan ini udara pagi tidak lagi dapat dijadikan patokan sebagai udara paling sehat karena tingkat polusi yang semakin tinggi.
Sumber Foto: Zero Energy Project
(hellosehat.com)
Posting Komentar